Senin, 17 Desember 2012

Filled Under:

Memang Realita Tidak Akan Selalu sama Dengan Idealita

00.01

Hari ini melelahkan sekali bagiku. Mungkin bukan sama seperti kamu. Memang sih hari ini aku bangun jam 11 siang. "Kebiasaan di hari libur". Namun pada hari ini aku mendapatkan pengalaman menarik untuk diriku.

Bangun pada pukul 11 kemudian dengan percaya diri aku membuka sms yang masuk ke hpku. Oh My God, 5 sms masuk sudah siap menunggu di inbox hp samsung champ duosku. Padahal jarang-jarang aku pagi-pagi mendapat sms sebanyak itu ("kok pagi sih?")

Ternyata ada sms masuk dari mas Faishal (Senior di kampus dan juga senior di HMI). Mas Faishal sendiri sekarang sudah lulus kuliah dan bersama kawan-kawannya beliau mengelola perusahaan kapal fiber di Surabaya. Nah, pagi itu beliau kirim sms untuk di bantu mengengkat kapal fiber ke atas truck.

"Diangkat?"
"Ke atas truck? Tau nggak itu gimana caranya? tanpa menggunakah crane lho...!"
Ya benar, dengan tenaga manusia. Memang banyak sih yang mengangkat, bisa dikatakan itu adalah budaya kita, Gotong Royong. Namun yang namanya kapal itu ya pasti berat, apalagi kalau ngangkatnya di atas truk.

Kalau kita ngomong kondi idealnya sih seharusnya kapal tersebut harus di angkat menggunakan crane supaya lebih praktis dan juga tidak menghabiskan tenaga banyak. Tapi mau gimana lagi, realitanya adalah crane belum tersedia di pabrik kapal fiber tersebut. Maklum lah, kan baru merintis perusahaan baru.

Pada hari ini seharusnya kita mengirim 6  kapal nelayan dengan bahan fiber ke Nusa Tenggara Timur. Dan kapal tersebut sebenarnya juga sudah siap kirim (sudah jadi semua lah). Namun yang menjadi kendala adalah transportasi ke pelabuhannya yang terhambat. Pasalnya malam sebelumnya turun hujan dan jalan masuk ke pabrik pun sempat membuat truknya mangkrak nggak bisa jalan.

Ya seperti itu lah kenyataanya. Untuk menaikkan satu kapal saja ke atas truck memerlukan waktu dan tenaga lama sekali. Dan itu jelas jelas sangat tidak efektif untuk di lakukan.

Tadi saya masih sempat untuk membantu menaikkan kapal pertama ke atas truck. Namun setelah itu saya ikut mas Faishal ke Pelabuhan Kalimas Surabaya.

Sempat kaget juga melihat kapal kapal yang ada disana. Kalau di samakan dengan teori sih bisa dibilang sudah nggak layak pakai. Namun ini memberikanku banyak pelajaran. Beginilah realita kehidupan dunia perkapalan. Tidak semanis seperti yang di ceritakan di dalam bangku kuliah.

Disana say juga menemukan kapal General Cargo yang terbuat dari kayu. Memang kapal ini menarik perhatian kedua mataku. Pasalnya saat aku disana kapal tersebut sedang melakukan repair di bagian lambungnya.

Bisa bayangin nggak? kapal kayu buatan tahun 1992 itu di perbaiki lambungnya. Kalau bahan kapal tersebut dari besi/baja sih nggak masalah. Masalahnya ini kayu, dan diperbaiki lambungnya.

Whatever lah..

Siang tadi membuat saya membuka mata lebar lebar. Bagaimana tidak, saat kapal pertama sudah di angkat ke atas kapal, orang yang ngurusi masalah bongkar muat kapal bilang kalau jam lima muat sudah ditutup. Itu berarti dari 6 kapal yang direncanakan untuk dikirim, gagal untuk dikirim.

Mas Faishal pun sepertinya sedikit kecewa dengan hal tersebut. Namun setelah pekerja lainnya datang, ia bilang kalau kapal akan berangkat pada pukul 20.00 atau 21.00. Berarti ini masih ada kesempatan untuk mengirimkan kapal-kapal selanjutnya!

Sempat menghentikan untuk menaikkan kapal ke atas truck. Ini merupakan imbas dari muat kapal tidak boleh melebihi jam 5. Namun pada akhirnya petugas kapal tersebut bilang kalau masih bisa muat dan ditunggu sampai pukul 7 malem. Lantas mas Faishalpun segera menyuruh untuk melanjutkan menaikkan kapal ke atas truck.

Sampai pada akhirnya sampai jam 7 malam, baru 3 kapal yang berhasil untuk di naikkan ke atas Kapal Cargo Idola Kita. Dan masih ada satu lagi yang masih di jalan.Oh my God...

Bisa-bisa kapal ini tidak bisa diikutkan untuk diangkut? Saya masih ingat sekali pada pukul 19.04 petugas kapal tersebut mendatangi kami. Dia menanyakan kapal uang keempat ini sampai mana? kok sampai jam 7 gini belum nongol-nongol juga.

Pusing, pengen marah semuanya campur. Tapi alhamdulillah kapal yang keempat tiba sebelum kapal Idola kita di berangkatkan...

0 komentar:

Posting Komentar