Jumat, 28 September 2012

Filled Under:

Ormek dan Ritual Tengah Malam

00.48

Apakah anda pernah mendengar ormek? Ataukah anda termasuk dalam keanggotaan ormek? Mungkin jika anda belum pernah mendengar kata ormek, akan saya beri penjelasan disini. Ormek merupakan kependekan dari organisasi ekstra kampus. Namanya saja sudah ekstra kampus, jadi organisasi ini adalah organisasi selain organisasi di dalam kampus (yang resmi di kampus).

Namun ada satu hal yang harus teman-teman ketahui. Walaupun organisasi ekstra kampus bukan berarti organisasi ini tidak resmi. Organisasi ekstra kampus biyasanya berada di bawah naungan Menpora (Kementrian Kepemudaan dan Olahraga). Maka jika pandangan anda itu merupakan organisasi yang ilegal, saya rasa itu salah besar.

Jika ditanya peranannya untuk bangsa, Ormek sangat memberikan sumbangsihnya untuk negeri ini. Terutama dalam hal kaderisasi penerus bangsa. Kebanyakan ormek adalah organisasi perkaderan. Mereka berlomba-lomba untuk mencetak kader-kader terbaik baik itu di dalam kampus ataupun di dalam masyarakat. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ekstra.

Pada umumnya ormek ini berlatar belakang agama. Sebut saja HMI, PMII, KAMMI, IMM, PEMKRI, dan GMKI. Namun ada juga yang diluar agama, contohnya adalah GMNI (Nasionalis) dan LMN. Sebenarnya masih banyak lagi ormek-ormek yang tidak bisa saya sebutkan disini. Namun yang saya sebut diatas merupakan ormek yang masih eksis sampai saat ini.

Ada yang menarik dari organisasi ekstra kampus. Ritual yang sering dilakukan sampai larut malam dan terkadang sampai lupa waktu. Adalah berdiskusi. Kenapa kok dilakukan sampai larut malam? Karna kalau siang hari mereka melaksanakan amanah dari orang tua yaitu kuliah. Jadi kegiatan-kegiatan diskusi yang merupkan agenda rutin formal diadakan pada malam hari.

Berdiskusi merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang efektif. Selain belajar untuk berkomunikasi dengan baik, diskusi juga sangat bermanfaat untuk menambah wawasan untuk kaum muda yang haus akan ilmu. Jadi kita bisa saling bertukar informasi lewat diskusi. Namun sangat disayangkan jika ritual ini mulai ditinggalkan oleh para mahasiswa.

Terkadang lahir gagasan-gagasan yang solutif di warung kopi. Dari pembicaraan kesana-kemari khas aktivis kampus, muncullah berbagai pemikiran yang liar di suasana yang tidak formal. Karena ketika kita berbicara di situasi yang tidak formal kita akan terbebas dari halangan-halangan yang biasanya membelenggu pikiran kita.

0 komentar:

Posting Komentar